Saat kami berjalan di suatu daerah, terdapat rumah yang begitu sederhana sekali. Banyak genting yang berlubang, tembok yang hanya bertumpukan bata, kayu yang sudah mengeropos. Tak di sangka rumah itu masih dihuni oleh seorang nenek yang keterbatasan.
Budhe berkata, “Nak kapan…kamu ! Kapan, dan kapan ? . . . Waktu ini hanya sebentar saja, jangan buang sia – sia. Mau kapan lagi, kalau gak dimulai sekarang untuk berbuat baik. Jangan ditunda – tunda kapan.